
Misteri
pesawat luar angkasa UFO (Unidentified Flying Object) akhirnya
terungkap juga. Sebuah studi yang dilakukan CIA ternyata menyimpulkan
bahwa dinas intelejen Amerika Serikat ini telah sengaja menipu publik
negeri Paman Sam tentang keberadaan UFO. Tujuannya adalah untuk
merahasiakan proyek pembangunan pesawat-pesawat tempur canggih seperti
U-2 dan SR-71. Berikut laporan Irawan Nugroho dari Washington DC tentang
hasil temuan terbaru tentang UFO yang sekian lama telah menjadi misteri
bagi sebagian besar umat manusia ini.
Pernahkah Anda melihat piring terbang atau yang lebih populer dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object)? Walaupun ada bukti-bukti kuat mengenai makhluk angkasa luar yang mendarat di Roswell, New Mexico, pada 1950-an lalu, mungkin yang Anda lihat itu hanyalah bayangan sebuah pesawat tempur canggih Amerika Serikat yang sedang terbang tinggi.
Pernahkah Anda melihat piring terbang atau yang lebih populer dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object)? Walaupun ada bukti-bukti kuat mengenai makhluk angkasa luar yang mendarat di Roswell, New Mexico, pada 1950-an lalu, mungkin yang Anda lihat itu hanyalah bayangan sebuah pesawat tempur canggih Amerika Serikat yang sedang terbang tinggi.
Sebuah
studi yang dilakukan Dinas Intelejen AS, CIA, telah mengungkap misteri
itu. Disebutkan bahwa apa yang dilihat publik Amerika pada 1950-an dan
1960-an mengenai adanya UFO tersebut hanyalah bayangan pesawat-pesawat
tempur Amerika canggih seperti jenis U-2A dan SR-71 Blackbird.
Apa
yang dilakukan CIA pada waktu itu hanyalah untuk menutupi semakin
banyaknya laporan mengenai adanya UFO yang tampak di langit yang begitu
tinggi dengan warna kelam. Pada masa-masa Perang Dingin, Amerika ingin
merahasiaan berbagai jenis pesawat tempur mereka untuk mengelabui lawan
tentang kekuatan sebenarnya Angkatan Udara AS.
Laporan
CIA yang baru dirilis tersebut ditulis Gerald K. Haines. Laporan
tersebut muncul dalam jurnal rahasia CIA Studies of Intelligence dengan
judul CIA’s Role in the Study of UFO’s, 1947-90. Lima tahun lalu, CIA
mulai menerbitkan jurnal semacam ini sebagai bagian dari pengungkapan
berbagai laporan yang sekarang ini tidak lagi diangggap rahasia
(unclassified reports).
Maka,
membanjirlah sejumlah besar laporan CIA yang dulunya dianggap bersifat
sangat rahasia (top secret). Sebagai sejarawan yang bekerja di National
Reconnaissance Office yang mengawasi proyek-proyek rahasia, apa yang
diungkapkan Haines ini memang memiliki kredibilitas.
Penipuan
pandangan mata yang dilakukan CIA pada 1950-an dan 1960-an ini
dilakukan saat akan memanasnya Perang Dingin antara Barat dan Timur,
atau antara dua kekuatan adi daya AS dan Uni Soviet. Selain publik
Amerika yang mengakui sering menyaksikan adanya piring terbang ini, para
pejabat pemerintah di Washington DC juga mengaku pernah melihat adanya
UFO tersebut.
Dari
laporan-laporan yang dikumpulkan CIA terlihat bahwa semua laporan
membuktikan apa yang diidentifikasi sebagai UFO itu hanyalah dua buah
pesawat tempur cangggih AS pada waktu itu. Menurut data-data dari Jane’s
All the Wrld’s Aircraft, pesawat U-2A buatan Lockheed 1950-an ini mampu
terbang pada ketinggian lebih dari 60.000 kaki dan SR-71 Blackbird
mampu terbang pada ketinggian 80.000 kaki.
Padahal,
pesawat komersial biasa hanya terbang pada ketinggian 30.000 kaki.
Dengan kecepatan 460 mil per jam, U-2A juga mampu melakukan terbang
jelajah operasional sejauh 2.200 mil. Sedangkan, SR-71 dengan kecepatan
maksium lebih dari 2.000 mil per jam mampu terbang dengan jarak jelajah
2.982 mil.
Pesawat
yang mampu terbang tinggi ini dibangun untuk tujuan mata-mata dengan
memotret berbagai sasaran musuh di berbagai negara. Misalnya, U-2A
pernah kedapatan melakukan pemotretan di atas wilayah Rusia dan ditembak
jatuh pada 1960 sehingga menimbulkan ketegangan antara Uni Soviet dan
AS. Antara lain, pembatalan diselenggarakannya konferensi Barat dan
Timur.
Ketegangan
juga sempat ditimbulkan peswat mata-mata ini di Kuba. Pada 1962,
pesawat U-2A ini dikirim ke Kuba untuk memata-matai pembangunan senjata
nuklir Soviet sehingga mengganggu hubungan diplomatik di antara kedua
negara yang nyaris menimbulkan perang nuklir.
Dua
jenis pesawat mata-mata ini berpangkalan di pangkalan yang sangat
dirahasiakan di California dan Nevada. Dari pangkalan mereka ini,
keduanya kemudian melakukan operasi ke berbagai negara dan berpangkalan
di beberapa negara sahabat AS seperti Jerman, Prancis, dan Taiwan.
Pesawat
ini membawa kamera canggih untuk memotret instalasi-instalasi militer
negara musuh dan membawa pula peralatan elektronik sensitif untuk
menangkap transmisi radio dan radar musuh. Pesawat ini juga dilengkapi
dan dikendalikan oleh para pejabat intelejen dan diterbangkan oleh para
pilot Angkatan Udara AS.
Mengapa
CIA menipu publik Amerika soal adanya UFO ini? Studi ini mengemukakan
bahwa daripada CIA harus berterus terang mengenai pesawat-pesawat
canggih ini lebih baik melakukan pengelabuan dengan mengeluarkan laporan
palsu mengenai UFO. Misalnya, jika publik melihat adanya objek yang
aneh seperti apa yang terlihat mirip dengan bentuk UFO, CIA akan
menyebutkan bentuk itu adalah sebuah fenomena gumpalan kristal es atau
adanya perubahan temperatur udara.
Laporan
yang dikeluarkan CIA ini menyebutkan, sebagian besar kesaksian soal UFO
pada 1950-an dan 1960-an sebenarnya adalah pemandangan pesawat-pesawat
canggih AS itu. CIA dan Angkatan Udara AS mengakui bahwa pengelabuan ini
dilakukan untuk meredam kekhawatiran publik dan melindungi kepentingan
proyek keamanan nasional, seperti pembangunan pesawat-pesawat tempur
canggih itu.
Pesawat-pesawat
canggih ini memang dicat hitam, pada waktu itu untuk mengelabui musuh.
Akibatnya, cat hitam benda angkasa luar ini menimbulkan berbagai tanda
tanya dan keingintahuan masyarakat. CIA mengatakan, pada awalnya, U-2A
dicat warna perak. Namun, warna itu terlalu memancarkan cahaya karena
sinar matahari sehingga akhirnya dicat hitam pekat. Namun, SR-71 yang
kali pertama terbang pada 1964 memang dicat hitam sejak awal. Sebab itu,
julukannya adalah Blackbird.
Bagaimanakah
reaksi para pecinta dan pemburu UFO yang begitu getol mengikuti
berbagai laporan ini? Mungkin ada sedikit kekecewaan. Namun, tidak
sedikit juga yang tetap optimistis dengan laporan-laporan lama ini.
Richard Hall, ketua Fund for UFO Research di Washington mengatakan bahwa
apa yang dikatakan CIA ini sangat penting.
John
E.Pike dari Federation of American Scientists mempertanyakan sikap
pemerintah, dalam hal ini CIA dan Angkatan Udara yang melakukan
pengelabuan seperti ini. Kalau memang benar apa yang dilakukan CIA, ini
berarti semakin banyak penipuan yang dilakukan lembaga ini pada
kasus-kasus lainnya. ”Pihak militer mungkin masih menyembunyikan sesuatu
lagi,” kata Pike sepetri dikutip New York Times Minggu kemarin.